3/16/2009

dunia baru

“Keinginan manusia tidak akan pernah ada habisnya” Kalimat inilah yang terjadi setelah lulus dari SD. Awalnya targetku hanya lulus dan bias masuk ke SMP Negeri namun setelah Tuhan mewujudkan melebihi yang kuingini, aku sekarang berkeinginan untuk masuk sekolah negeri favorite di ibukota.
Keesokkan harinya setelah pengumuman nilai tersebut, aku mengutarakan niat itu ke ke kepala sekolahku dan beliaupun mendukung penuh niatku tersebut dengan catatan orangtuaku yang mesti mengurus sendiri proses perpindahanku yang memang cukup rumit diakibatkan rayon kami yang berada di jawabarat.
Sepulang sekolah aku menyampaikan perkataan kepala sekolah kepada kedua orangtuaku. Namun keinginan itu bertepuk sebelah tangan, tanpa alasan yang jelas, orangtuaku melarang aku untuk mewujudkan keinginan itu. Aku sedih dan kecewa setelah menerima kenyataan itu, namun aku mulai sadar bahwa mungkin ini adalah jawaban dari Tuhan atas ketamakan diriku yang seolah-olah tidak ingat siapa diriku ini serta apa yang aku alami ketika masa-masa SD hanyalah sebuah keberuntungan belaka.
Akhirnya, dengan lapang dada aku menerima keputusan tersebut. Esoknya, aku menghadap kepala sekolah dan mengatakan perihal tersebut. Kepala sekolah pun dapat memahaminya dan mengatakan kalau masih dalam satu rayon, aku bisa ikut pendaftaran kolektif sehingga tidak perlu repot-repot untuk mengurus sendiri. Beliau mereferensikan aku masuk ke sebuah sekolah terfavorite di Bekasi.
SMPN 20 pun menjadi pelabuhan selanjutnya. Aku datang pada hari dimana pengumuman penerimaan sisawa baru tiba, jantungku berdetak kencang mencari namaku di antara ratusan list nama siswa yang diterima. Alangkah kaget hatiku melihat namaku berada diperingkat paling atas didaftar nama murid yang diterima. Aku kaget karena kepala sekolah bilang ini adalah sekolah terbaik di Bekasi, tapi kok aku berada dipaling atas? Lalu aku telusuri satu persatu sampai yang paling akhir, kaget sungguh kaget ketika aku melihat batas terbawah nilai yang diterima adalah 21,70. Bukannya sombong, nilaiku bahkan dua kali lipat dari batas terbawah itu.
Disatu sisi aku kecewa melihat kenyataan itu, namun disisi lain ini membesarkan hatiku untuk mengarungi masa-masa untuk 3 tahun kedepan, kepercayaan diriku semakin bertambah dan yakin kalau aku dapat memperolah hasil yang maksimal disekolah ini.